You need to enable javaScript to run this app.

Sejarah

  • Kamis, 31 Oktober 2019
  • Administrator
  • 0 komentar
  • Latar Belakang

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur sebagai salah satu instansi yang menangani pelestarian cagar budaya di wilayah Provinsi Jawa Timur memiliki tugas pokok dan fungsi dalam kegiatan pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya. Berdasarkan undang-undang cagar budaya, segala bentuk kegiatan pelestarian cagar budaya harus dilakukan atau dikoordinasikan oleh Tenaga Ahli Pelestarian dengan memperhatikan etika pelestarian.

Berdasarkan surat dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga Kota Kediri No. 431.1/670/419.105/2018 tanggal 30 Mei 2018 tentang Mohon Pertimbangan terkait Status Gedung SMAN 1 Kediri. Pertimbangan ini diperlukan untuk menentukan gedung SMAN 1 Kediri berstatus objek diduga cagar budaya atau tidak, hal ini diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam renovasi gedung sekolah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Sehubungan dengan hal tersebut maka tim dari BPCB Jawa Timur menindaklanjuti dengan mengadakan peninjauan dan pengumpulan data terkait gedung SMAN 1 Kediri. Data yang diperoleh akan dilakukan analisa sehingga dapat dirumuskan status bangunan SMAN 1 Kediri apakah memenuhi kriteria cagar budaya ataukah tidak.

1.2.Dasar

  1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar
  2. Surat dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan Dan Olah Raga No. 431.1/670/419.105/2018 tanggal 30 Mei 2018 tentang Mohon Pertimbangan terkait dengan status SMAN 1 Kediri
  3. Surat Tugas Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur Nomor 0897/E20.1/KP/2018 tanggal 5 Juni

1.3.Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah mengumpulkan data kesejarahan, kondisi eksisting bangunan dan lingkungan untuk selanjutnya dianalisis menentukan apakah objek tersebut memenuhi kriteria sebagai cagar budaya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat suatu naskah identifikasi cagar budaya terhadap bangunan SMAN 1 Kediri serta memberikan rekomendasi pelaksanaan pengembangannya.

1.4.Metode

Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode sebagai berikut:

  1. Observasi terhadap lingkungan bangunan dan lingkungan untuk mengetahui kondisi yang
  2. Wawancara dengan pihak-pihak terkait untuk menggali informasi yang berkenaan bangunan tersebut
  3. Melakukan dokumentasi verbal dan

1.5.Waktu

Kegiatan dilaksanakan selama dua  hari tanggal 6-7 Juni 2018.

1.6.Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur adalah:

  1. Rizki Susantini
  2. Nor Fadilatus Safiah
  3. Adi Eko Kristianto
  4. Choiron

BAB II PENGUMPULAN DATA

  • Lokasi

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kediri secara administrasi berada di Jalan Veteran No.1 Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri dan secara astronomis SMAN 1 Kediri berada pada koordinat S 7º 48’ 40.73” dan E 112º 0’ 10.33“ dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara                 : Jl. Veteran Perumahan Barisan ( Sekarang Komplek Welirang )

Barat                 : SMA Katolik St. Agustinus

Selatan              : Perumahan Barisan  ( Kelurahan Bandar Lor )

Timur                 : Perumahan Barisan  ( Kantor Pembantu Residen )

Sekolah ini terdiri dari beberapa bangunan yang dimanfaatkan sebagai ruang kelas, ruang guru, ruang administrasi, ruang komputer dan ruang terbuka yang digunakan sebagai lapangan. Berdasarkan keterangan dari pihak sekolah, luas lahan SMAN 1 Kediri 24.814 m². Bangunan yang ada di dalam lahan tersebut dibuat secara bertahap, bangunan paling awal didirikan adalah bangunan bagian depan yang dibangun pada masa penjajahan Kolonial Belanda dan dilanjutkan pembangunan gedung lainnya pada masa era tahun 1900 an dan berlanjut hingga kini untuk memenuhi kapasitas siswa yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.

Gerbang sekolah berada di sisi Jl. Veteran dengan pembatas pagar besi dan trotoar untuk pejalan kaki di tepi jalan. Bagian depan sekolah merupakan halaman dengan penutup paving blok dan beberapa pohon maupun tanaman hias. Bangunan yang pertama kali  dibangun merupakan bangunan yang berada dibagian depan, berbentuk U (timur, utara dan selatan). Bangunan lainnya merupakan bangunan baru yang dibangun menggunakan swadana dari perkumpulan alumni SMAN 1 Kediri. Bangunan Aula dibangun pada tahun 1987, bangunan baru (sisi timur dan sisi barat) yang merupakan kelanjutan dari bangunan lama dibangun pada tahun 2010/2011, bangunan bagian belakang di bangun pada tahun 2012.

   

2.2 Sejarah SMAN 1 Kediri

Kota Kediri merupakan sebuah daerah yang cukup penting dalam perjalanan sejarah Provinsi Jawa Timur, tidak hanya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu Budha tetapi juga pada masa sesudahnya yaitu pada masa dimana Indonesia menjadi koloni Belanda. Letak daerah di tepi Sungai Brantas menjadikan daerah ini menjadi sebuah daerah yang stategis di pedalaman Jawa Timur. Beberapa pabrik didirikan pemerintah Kolonial Belanda di Kota Kediri,  tentunya pendirian ini didasarkan karena di wilayah Kediri sendiri terdapat lahan perkebunan yang cukup potensial tidak hanya tebu, karet dan kopi juga merupakan komoditi yang dihasilkan dari sejumlah perkebunan yang ada. Kondisi ini menjadikan Kediri sebagai daerah yang dihuni oleh masyarakat Eropa terutama Belanda.

Kota Kediri menjadi pusat pemeritahan Karisidenan dan juga Gemeente, sehingga mengakibatkan populasi masyarakat Eropa terutama Belanda yang mendiami kota ini cukup banyak. Kondisi ini membuat pemerintah Belanda membangun sejumlah sarana prasarana untuk memfasilitasi kehidupan mereka. Salah satu sarana yang dibutuhkan adalah sarana pendidikan. Pada awalnya di Kediri hanya ada tiga sekolah dasar dan satu sekolah lanjutan. Sekolah dasarnya yaitu sekolah rakyat Ongko Loro yang diperuntukan bagi rakyat biasa, Hollan Inlandsche School (HIS) yang diperuntukan bagi masyarakat Eropa, para priyayi dan orang kaya, serta Hollan Chinesche School (HCS) yang diperuntukan bagi masyarakat Tionghoa, sedangkan sekolah lanjutan yaitu  Meer Uitgebrecht Laagere Onderwijs (MULO).

Mulo Kediri merupakan satu-atunya sekolah menengah di wilayah karisedan Kediri dan terletak di wilayah Kota Kediri. Sumber tertulis yang menyebutkan kapan berdirinya bangunan Mulo ini tidak diketahui secara pasti namun keterangan yang diperoleh dari hasil penelitian seorang mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim menyebutkan bahwa  kisaran tahun 1924 Mulo Kediri berdiri dan terletak di daerah Majenang yang kemudian dikenal dengan Jalan Veteran. Kiasaran tahun pendirian ini tercermin juga dari gaya arsitektur yang melekat pada bangunan sekolah ini dan bangunan perumahan di sekitarnya. Lingkungan sekitar gedung SMAN 1 Kediri mecerminkan bahwa dilingkungan ini memang dirancang sebagai daerah hunian dan sekolah sebagai sarana penunjang masyarakat yang bermukim di area ini. Pada peta Kota Kediri tahun 1938 bangunan Mulo ini telah berdiri, hal ini  didasarkan pada overlay peta tahun tersebut dengan peta kondisi eksisting saat ini (peta terlampir).

Masa pendudukan Jepang, Mulo dibubarkan dan bangunan sekolah ini dijadikan marasr tentara Jepang. Banyak aktifitas kemiliteran terjadi di gedung ini termasuk menawan sejumlah  orang-orang  belanda  kala  itu.  Markas  ini  kemudian  diambil  alih  oleh    Badan

 

Keamanan Rakyat (BKR) setelah kekalah Jepang. Sebagai markas BKR yang kemudian menjadi TKR, gedung ini kemudian dipakai oleh Devisi Brawijaya semenjak tahun 1947 hingga masuk tetanra Belanda ke Kediri pada tahun 1948. Gedung ini pun kemudian beralih menjadi markas tentara KNIL. Pada masa kemudian di era tahun 1950an dijadikan sekolah menengah atas Kediri dengan surat keputusan residen Kediri Bapak Samadikun hingga sekarang

2.3 Deskripsi Bangunan SMAN 1 Kediri

SMAN 1 Kediri terdiri dari beberapa bangunan dan ruang terbuka yang digunakan sebagai sarana penunjang belajar mengajar. Dalam kegiatan ini pengumpulan data difokuskan pada bangunan lama, yaitu bangunan yang pada masa lampau dipakai sebagai gedung MULO. Bangunan ini berbentuk U bagian depan menghadap ke arah utara (Jalan Veteran).

Fasad depan merupakan bangunan beratap dengan sebuah cerobong udara yang berada di tegah atap bangunan ini. Pada bagian tengah bangunan terdapat teras sebagai pintu gerbang bangunan dengan dinding di cat warna putih beraksen batu pada bagian bawah. Pendeskripsian ini membagi bangunan menjadi tiga bagian yaitu sisi timur, sisi barat dan sisi utara dinding

 

Pada sisi timur terdiri dari 6 ruangan, 4 ruangan diperuntukkan sebagai ruang komputer dan 2 ruangan diperuntukkan sebagai gudang dan ruang evaluasi. Ruangan-ruangan tersebut memiliki pintu masuk mengarah ke barat namun     ruang     evaluasi     pintu     masuk 

mengarah ke utara, bagian depan ruangan terdapat koridor sebagai penghubung antar ruangan.

Ruang 1 merupakan ruang paling selatan yang ada di sisi timur dan berfungsi sebagai ruang komputer 5. Ruangan ini memiliki ukuran 770 x 754 cm, dengan penutup lantai berupa karpet berwarna biru. Lantai di sisi selatan dibuat agak tinggi dari lantai ruangan, difungsikan sebagai tempat guru mengajar. Dinding ruang merupakan tembok yang sebagian dilapisi keramik berwarna coklat dan sisanya dilapisi dengan banner. Dinding sisi timur terdapat 4 jendela bertipe ganda, sisi dalam merupakan jendela kaca dibagian bawah, sedangkan di bagian atas ditutup triplek dan jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Diantara jendela sisi luar dan dalam terdapat jeruji polos sebagai teralis. Dinding sisi barat terdapat 3 jendela bagian bawah berupa jendela kaca sedang bagian atas ditutup tripleks dan terdapat teralis berbentuk jeruji polos di sisi luar jendela. Pintu masuk ruangan bertipe kupu tarung dengan daun pintu bagian atas terdapat jalusi hingga setengah bagian pintu. Sedangkan bagian bawah merupakan bidang polos. Dinding bagian luarnya sebagian dilapisi dengan keramik putih dan sisanya merupakan tembok bercat biru. Dinding selatan dan utara merupakan dinding tembok yang sebagian dilapisi keramik berwarna coklat dan sisanya dilapisi dengan banner. Dinding utara terdapat pintu penghubung antar ruang yang ditutup tripleks. Plafon ruangan menggunakan internit bercat warna putih berlis membentuk kotak-kotak.

Ruang 2 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang komputer 4, ruangan ini memiliki ukuran 740 x 800 cm, dengan penutup lantai berupa karpet berwarna biru. Lantai di sisi selatan dibuat agak tinggi dari lantai ruangan, difungsikan sebagai tempat guru mengajar. Dinding ruang merupakan tembok yang sebagian dilapisi keramik berwarna coklat dan sisanya dilapisi dengan banner. Dinding sisi timur terdapat 4 jendela bertipe ganda, sisi dalam merupakan jendela kaca di bagian bawah, sedangkan di bagian atas ditutup tripleks. Jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Diantara jendela sisi luar dan dalam terdapat jeruji polos sebagai teralis. Dinding sisi barat terdapat 3 jendela bagian bawah berupa jendela kaca sedang bagian atas ditutup tripleks dan terdapat teralis berbentuk jeruji polos di sisi luar jendela. Pintu masuk ruangan bertipe kupu tarung dengan daun pintu bagian atas terdapat jalusi hingga setengah bagian pintu, sedangkan bagian bawah merupakan bidang polos. Dinding bagian luarnya sebagian dilapisi dengan keramik putih dan sisanya merupakan tembok bercat biru. Dinding selatan dan utara merupakan dinding tembok yang sebagian dilapisi keramik berwarna coklat dan sisanya dilapisi dengan banner. Pada kedua dinding terdapat pintu penghubung antar ruang yang ditutup tripleks. Plafon ruangan menggunakan internit bercat warna putih berlis membentuk kotak-kotak.

Ruang 3 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang komputer 3. Ruangan ini memiliki ukuran 740 x 830 cm, dengan penutup lantai berupa karpet berwarna biru. Lantai di sisi selatan dibuat agak tinggi dari lantai ruangan, difungsikan sebagai tempat guru mengajar. Dinding ruang merupakan tembok yang sebagian dilapisi keramik berwarna coklat dan sisanya merupakan tembok bercat warna coklat. Dinding sisi timur terdapat 4 jendela bertipe ganda, sisi dalam merupakan jendela kaca di bagian atas, sedangkan di bagian bawah ditutup tripleks. Jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Dinding sisi barat terdapat 3 jendela, bagian bawah berupa jendela kaca, sedang bagian atas ditutup tripleks dan terdapat teralis berbentuk jeruji polos di sisi luar jendela. Pintu masuk ruangan bertipe kupu tarung dengan daun pintu bagian atas terdapat jalusi hingga setengah bagian pintu. Sedangkan bagian bawah merupakan bidang polos. Dinding bagian luarnya sebagian dilapisi dengan keramik putih dan sisanya merupakan tembok bercat biru. Dinding selatan dan utara merupakan dinding tembok yang sebagian dilapisi keramik berwarna coklat dan sisanya merupakan tembok bercat warna krem. Dinding selatan terdapat pintu penghubung antar ruang yang ditutup tripleks. Plafon ruangan berupa papan kayu yang dicat warna coklat.

Ruang 4 merupakan ruang yang berfungsi sebagai gudang. Ruangan ini memiliki ukuran yang tidak simetris dengan panjang 740 cm dan lebar dinding sisi barat 200 cm dan lebar dinding sisi timur 300 cm, bagian belakang (timur) ruangan ini lebih lebar dari bagian depan (barat). Dinding tembok bercat warna coklat dan dinding timur terdapat satu jendela kayu berjalusi. Penutup lantai berupa keramik putih dan plafon berupa papan kayu bercat warna coklat.

Ruang 5 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang komputer 2. Ruangan ini memiliki ukuran 850 x 750 cm, dengan penutup lantai berupa keramik berwarna putih. Lantai di sisi selatan dibuat agak tinggi dari lantai ruangan, difungsikan sebagai tempat guru mengajar. Dinding ruang merupakan tembok dicat warna coklat. Dinding sisi timur terdapat 4 jendela bertipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca di bagian atas sedangkan di bagian bawah ditutup tripleks. Jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi, dibagian atas jendela terdapat ventilasi yang ditutup. Pintu masuk ruangan bertipe kupu tarung ganda. Bagian luar berupa pintu dengan daun pintu berjalusi sedangkan bagian dalam berupa pintu kaca. Jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi, terdapat teralis diantara jendela sisi luar dan dalam. Pada dinding sisi timur ini juga terdapat pintu penghubung dengan ruang 7 (ruangan komputer 1). Dinding sisi selatan dan utara merupakan dinding tembok yang dicat warna coklat. Dinding sisi utara terdapat pintu penghubung antar ruang. Plafon  ruangan berupa papan kayu yang dicat warna coklat.

Ruang 6 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang evaluasi. Ruangan ini memiliki ukuran 850 x 640 cm. Ruangan ini dibagi menjadi dua ruang dengan penyekat berupa partisi kayu. Penutup lantai berupa karpet berwarna hijau dengan plafon berupa papan kayu dicat warna coklat. Keempat sisi dinding merupakan tembok dicat warna putih. Dinding sisi timur terdapat 3 jendela bertipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca di bagian atas sedangkan di bagian bawah ditutup tripleks. Jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi, dibagian atas jendela terdapat ventilasi yang ditutup. Terdapat teralis diantara jendela sisi luar dan dalam. Pada dinding sisi selatan terdapat pintu penghubung dengan ruangan komputer 2. Pada dinding sisi utara terdapat pintu masuk ruangan bertipe tunggal dengan daun pintu terbuat dari kayu dan tiga buah jendela bertipe ganda bagian dalam berupa jendela kaca sedang bagian luar berjalusi. Jendela sisi luar dan dalam terdapat teralis, sedangkan pada dinding sisi barat hanya terdapat sebuah jendela dengan tipe yang sama. Plafon ruangan berupa papan kayu yang dicat warna coklat.

Sisi utara bangunan terdiri dari 6 ruangan, yang berjajar dari barat ke timur. Satu ruangan dipakai sebagai ruang komputer dan sisanya dipakai untuk ruangan tata usaha, lobby, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah dan BK.

 

Ruang 7 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang komputer 1, ruangan ini memiliki ukuran 800 x 750 cm, dengan penutup lantai berupa keramik berwarna putih. Lantai di sisi selatan dibuat agak tinggi dari lantai ruangan, difungsikan sebagai tempat guru mengajar. Dinding ruang merupakan tembok dicat warna coklat. Dinding sisi timur terdapat 4 jendela bertipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca di bagian atas sedangkan di bagian bawah ditutup tripleks. Jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi, dibagian atas jendela terdapat ventilasi yang ditutup. Pintu masuk ruangan bertipe kupu tarung dengan daun pintu bagian atas terdapat jalusi hingga setengah bagian pintu. Sedangkan bagian bawah merupakan bidang polos. Dinding sisi selatan dan utara merupakan dinding tembok yang  dicat warna coklat. Dinding sisi utara terdapat pintu penghubung antar ruang. Plafon ruangan berupa papan kayu yang dicat warna coklat.

Ruang 8 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang tata usaha, ruangan ini memiliki ukuran 1460 x 750 cm, dengan penutup lantai berupa keramik berwarna putih. Dinding berupa tembok dicat berwarna coklat. Pada dinding sisi utara terdapat 6 jendela bertipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca, jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Sedangkan pada dinding sisi timur terdapat pintu penghubung antar ruangan ini dengan ruangan komputer 1. Pintu masuk ruangan bertipe kupu tarung dengan daun pintu berjalusi terdapat di dinding sisi selatan, juga terdapat 3 jendela kaca berteralis. Pada dinding sisi barat terdapat pintu masuk ruangan bertipe pintu kupu tarung berdaun jendela kaca.  Plafon ruangan berupa papan kayu yang dicat warna putih.

Lobby merupakan ruang yang diapit oleh ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah. Ruang ini hanya memiliki empat buah pintu yang merupakan pintu penghubung ruang. Pintu utara merupakan pintu yang menghubungkan dengan teras depan, pintu bertipe kupu tarung berdaun pintu kaca ini merupakan pintu utama. Pintu timur merupakan pintu yang menghubungkan dengan ruang tata usaha, pintu bertipe kupu tarung berdaun pintu kaca. Pintu barat merupakan pintu yang menghubungkan dengan ruang kepala sekolah, pintu bertipe kuputarung berdaun pintu kaca. Pintu selatan merupakan pintu yang menghubungkan dengan koridor yang mengelilingi bangunan. Dinding tembok bercat warna biru dengan penutup  lantai keramik putih. Plafon berupa papan kayu yang dicat warna putih.

Ruang 9 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang kepala sekolah. Ruangan ini memiliki ukuran 625 x 750 cm dan dibagi menjadi dua ruang. Penyekat ruang berupa dinding tembok. Satu ruang sebagai ruang kerja kepala sekolah dan ruang lainnya dibagi lagi menjadi kamar mandi, tempat sholat dan ruang penyimpanan arsip, dengan penutup lantai berupa keramik berwarna putih. Dinding ruangan berupa tembok bercat warna krem pada bagian atas sedangkan bagian bawah ditutup dengan keramik coklat. Pada dinding sisi timur terdapat  pintu bertipe kupu tarung berdaun pintu kaca yang merupakan pintu masuk ruangan sekaligus pintu penghubung dengan lobby. Dinding sisi barat terdapat pintu penghubung dengan ruang wakil kepala sekolah, pintu bertipe tunggal dengan daun pintu kayu. Dinding sisi utara terdapat 3 jendela bertipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca, jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Pada dinding sisi selatan terdapat pintu penghubung ruang kerja kepala sekolah dengan kamar mandi, ruang shalat dan ruang arsip. Ruang arsip memiliki pintu di tembok sisi timur yang menghadap ke lobby. Plafon ruangan berupa papan kayu yang dicat warna putih.

Ruang 10 merupakan ruang yang berfungsi sebagai ruang wakil kepala sekolah. Ruangan ini memiliki ukuran 800 x 740 cm. Pada sisi barat terdapat ruangan dengan ukuran

kecil yang difungsikan sebagai ruang arsip, penyekat ruang berupa dinding tembok. Penutup lantai berupa keramik berwarna putih. Dinding ruangan berupa tembok bercat warna putih. Pada dinding sisi timur terdapat pintu bertipe tunggal berdaun pintu kayu yang merupakan pintu penghubung dengan ruang kepala sekolah. Dinding sisi utara terdapat 3 jendela bertipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca, jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Pada dinding sisi selatan terdapat 3 jendela betipe tunggal yang merupakan jendela kaca, serta pintu bertipe kuputarung yang merupakan pintu kaca. Plafon ruangan berupa papan kayu yang dicat warna putih.

Ruang 11 merupakan ruang yang berfungsi sebagai bimbingan konseling (konseling siswa). Ruangan ini memiliki ukuran 800 x 740 cm. Pada sisi utara terdapat 2 ruangan dengan ukuran kecil yang difungsikan sebagai konseling, penyekat ruang berupa dinding tembok. Penutup lantai berupa keramik berwarna putih. Dinding ruangan berupa tembok bercat warna putih. Pada dinding sisi timur terdapat pintu bertipe tunggal berdaun pintu kayu yang merupakan pintu penghubung dengan ruang wakil kepala sekolah. Dinding sisi utara terdapat 4 jendela bertipe tunggal sisi dalam merupakan jendela kaca, jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Pada dinding sisi selatan terdapat 3 jendela bertipe tunggal yang merupakan jendela kaca, serta pintu bertipe kupu tarung yang merupakan pintu kaca. Plafon ruangan berupa papan kayu yang dicat warna putih.

Sisi barat bangunan terdiri dari 3 ruangan, yang berjajar dari utara ke selatan. Tiga ruangan tersebut diperuntukkan sebagai ruangan tamu guru, ruang guru dan ruang

Ruang 12 merupakan ruang yang dibagi dua dengan dinding pemisah berupa   tembok,   masing-masing   ruang

diperuntukan sebagai ruang tamu guru dan kamar mandi serta ruangan untuk sholat. Ruang ini memiliki ukuran 850 x 450 cm, dengan pintu masuk menghadap ke arah timur terdapat teras  di depan ruangan. Ruang guru memiliki sebuah pintu di sisi timur dengan teras di depannya. Terdapat dua buah jendela di dinding sisi utara, jendela bertipe kupu tarung, bagian atas berupa kaca sedang bagian bawah berupa kayu. Pada dinding sisi selatan terdapat pintu penghubung dengan ruangan guru. Dinding ruangan berupa tembok dicat warna putih  dengan

penutup lantai berupa keramik putih. Plafon berupa papan kayu bercat warna putih. Penutup lantai teras keramik berwarna biru.

Ruang 13 merupakan ruang guru dengan ukuran 850 x 2265 cm. Penutup lantai berupa keramik putih, Dinding tembok dicat warna putih dengan plafon berupa papan kayu dicat warna putih dan coklat. Dinding sisi utara terdapat dua pintu tunggal yang menghubungkan ruang guru dengan ruang tamu dan kamar mandi. Dinding sisi barat terdapat 12 jendela bertipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca, jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Dinding timur terdapat 4 pintu, 2 bertipe tunggal yang  menghubungkan ruang guru dengan ruang bimbingan konseling dan 2 jendela tipe kupu  tarung sebagai pintu masuk ruangan ini. Terdapat juga 3 buah jendela kaca berteralis. Dinding sisi selatan merupakan dinding tembok tanpa jendela dan pintu.

Ruang 14 merupakan ruangan pertemuan (saat pendataan dipakai sebagai ruang pendaftaran) berukuran 750 x 800 cm. Penutup lantai berupa keramik putih, Dinding tembok dicat warna putih dengan plafon berupa papan kayu dicat warna putih. Dinding sisi utara merupakan tembok tanpa pintu dan jendela, Dinding sisi barat terdapat 4 jendela betipe ganda sisi dalam merupakan jendela kaca, jendela sisi luar merupakan jendela kayu berjalusi. Dinding timur terdapat 1 pintu bertipe kupu tarung dan 3 jendela kaca. Dinding sisi selatan merupakan dinding tembok tanpa jendela dan pintu.

Bagikan artikel ini:
WIDAYAT, S.Pd., M.M.

- Kepala Sekolah -

Bismillahirahmanirahim.   Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang mengajarkan kita dengan pena pengetahuan. Salawat dan salam...

Berlangganan